Monday 22 February 2016

[Surat Cinta #23] Aku dan Kamu, Bukan Kita (1)

Surat ini terdiri dari empat bagian, surat-surat pertamaku untuk kamu. Surat yang kutulis beberapa tahun yang lalu. Surat yang tak pernah sampai di tanganmu. Surat yang hanya tersimpan sebagai draf di blog ini.

Kuberanikan diri mempostingnya, semoga suatu hari nanti kamu membacanya.



Untuk seseorang yang lalu,
Untuk kamu yang pernah menjadi bagian dari kita...

Hai, apa kabar? Aku yakin kamu baik-baik saja. Dimana pun kamu sekarang, dengan atau tanpaku. Kuharap kamu bahagia dengan pilihanmu.

Sudah lama aku tak mendengar kabarmu. terakhir kali kubuka timeline facebook mu -dua tahun yang lalu- kamu kembali ke kota kelahiranmu. Setelah itu, kamu menghilang. Tak ada lagi statusmu atau kabar keberadaanmu.

Itu bukan yang pertama, kamu sering melakukan itu. Sudah tak menarik lagi bagiku. Menghilang tiba-tiba dan kembali padaku. Tanpa rasa bersalah, bercerita tentang 'petualanganmu' selama menghilang dariku. Aku akan sangat antusias mendengar ceritamu. Lalu menempel padamu sepanjang waktu. Itu terjadi berulang-ulang kali.

Dua tahun yang lalu, kamu kembali 'berpetualang'. Kali itu kamu menceritakan rencana 'menghilangmu'. Waktu itu aku tak tahu harus bagaimana, sedih atau merelakanmu pergi.

Tak ada firasat. Tak juga ada kabar darimu setelah itu.

Hingga aku menemukan sebuah foto di timeline facebook mu. Mataku menjelajahi permukaan foto itu, dan hatiku lebih cepat meresponnya. Tak sampai satu detik, hatiku melihat kamu diujung foto itu. Bersama seorang gadis yang kukenal, tersenyum manis pada kamera. Tiba-tiba rasa sakit itu menusuk-nusuk.
dari aku yang kini,
yang dulu pernah jadi kita.
Share:

2 comments:

  1. Teruskah jadi pelabuhan petualangannya? Gak mau nyoba lari ke yg lain?

    ReplyDelete