Untuk perempuan yang membuatku berhenti mencintainya...
Untuk sahabat yang membuatku
melihat sosok lain dalam diriku...
Untuk teman yang memilih pergi...
Hai,
apa kabar?
Semoga kamu baik-baik saja, di
mana pun kamu berada sekarang. Sudah lama aku tak mendengar kabar tentangmu.
Aku kehilangan kontak denganmu. No handphone-mu yang dulu kuhapal di luar
kepala tak lagi bisa dihubungi. Aku juga sudah mencoba bertanya pada
teman-teman lain, hasilnya nihil.
Akhirnya kuputuskan untuk menulis
surat ini untukmu. Walaupun aku tidak tahu, kamu akan membacanya atau tidak.
Semoga suatu saat nanti akan sampai padamu.
Ini surat keduaku untukmu.
Sebelumnya aku sudah pernah menulis sebuah surat untukmu. Bila kamu belum
membacanya, kamu bisa membacanya di sini. Maaf jika surat itu penuh dengan amarah dan
kekecewaan. Namun itulah ungkapan perasaanku padamu saat itu.
Jangan tanya berapa besar
penyesalan yang datang menghantuiku. Perasaan bersalah, kehilangan dan penyesalan
itu menjadi satu, membentuk gunung es yang siap longsor kapan saja.
Kenangan saat kita bersama
berputar dalam otakku seperti sebuah film. Potongan-potongan adegan saat kita
bersama. Kebersamaan kita yang saling melengkapi.
Kamu yang ceria dan selalu bisa
membuat suasana ramai, bertemu dengan aku yang pendiam dan introvert. Aku yang selalu tenang, tapi bersamamu aku
bisa lebih cerewet darimu. Bertingkah konyol dan melakukan hal-hal seru dan
gila lainnya.
Kamu membuatku menemukan sosok
lain dalam diriku.
Sobat,
ahh masih pantaskah panggilan itu untuk kita sekarang, setelah kesalahan yang
aku perbuat dulu?
Aku ingin meminta maaf padamu.
Sebuah permintaan maaf dari hati yang tulus. Permintaan maaf yang datang dari
beribu penyesalan setelah sekian lama terpendam.
Semoga kamu mau memaafkan aku, teman
yang jahat ini.
Mungkin permintaan maaf saja
tidak cukup. Permintaan maaf tidak akan mengubah kondisi kita sekarang.
Permintaan maaf juga tidak akan mengembalikan hubungan kita seperti dulu,
hubunganmu dengannya dan hubungannya denganku.
Namun setidaknya meminta maaf
bisa membuat hati dan perasaan lega, sehingga aku bisa menjalani hidup yang
tenang lagi.
Kuharap kamu pun begitu,
menjalani hidup dengan bahagia.
Salam cinta,
dari perempuan yang mungkin kamu
benci.
semoga sampe ke orangnya nih surat.
ReplyDeletememinta maaf emang membuat hati perasaan lega.
Semoga...
Deletebesok menulis lagi kan?
ReplyDelete-ikavuje
Iya mbak :)
DeleteWah.. Jadi gak mengubah kondisi ya mba ?
ReplyDeleteSkalian deh, Salam kenal ya mba
Salam kenal jg :)
DeleteAda apa kamu dengan wanita itu :'
ReplyDeletesemoga dia baca surat ini ya :))
ihiiiy rutin ikut 30harimenulissuratcinta ya :)
Baca surat yg pertama buat dia, kak :)
DeleteYuk ikutan juga...